Wednesday, October 19, 2011

Happy Father's day

This is my very first time to write again after 2 years I was drawn on my children needs. I am a mother and father of my kids. Things are change now. We have been far away from him. He is a brave husband and great father ever. we are very proud of him to be the man who always there when we needed. "Happy father's day Honey......"

Tuesday, October 18, 2011

Peristiwa di bulan Syawal:

: Perang Uhud (3 H.) Perang ini terjadi pada bulan Syawal tahun 3 H. di gunung Uhud, sebelah utara kota Medinah Al-Munawwarah. Kaum Quraisy telah mempersiapkan tiga ribu orang dari mereka dan sekutu mereka untuk membalas dendam kepada kaum Muslimin atas kekalahan telak yang mereka derita pada perang Badar. Ketika berita tentang hal itu sampai kepada Rasulullah saw. beliau langsung mengumpulkan para sahabatnya. Beliau meminta pendapat dari mereka tentang cara yang paling tepat untuk mengahdapi situasi ini. Setelah saling tukar pikiran dan pendapat, Nabi mulai memperjalankan pasukannya ke Uhud. Beliau mengambil posisi membelakangi gunung, dan berhadapan dengan pasukan musuh. Nabi mengamati medan pertempuran dengan teliti, lalu mengambil kesimpulan bahwa titik kelemahan pasukannya terletak di bagian belakang. Dari itu beliau memerintahkan lima puluh orang yang pandai memanah untuk naik ke puncak tinggi di belakang mereka. Di kemudian hari terkenal dengan gunung pemanah. Dan untuk memimpin mereka ini Nabi menunjuk Abdullah bin Jubair al-Anshari. Kepada mereka ini, Nabi berpesan dengan tegas, "Lindungi bagian belakang kita, agar kita tidak diserang dari arah kalian." Mereka diperintahkan untuk terus memanah pasukan Musyrikin dan tidak meninggalkan posisi mereka, baik kaum Muslimin menang atau kalah. Karena pentingnya posisi itu, Nabi mengulangi pesannya itu berkali-kali. Pertempuranpun pecah, pertama-tama kemenangan berada di pihak pasukan Muslimin. Tetapi mereka ceroboh dan tidak sabar. Mereka mengira peperangan telah usai. Yang berada di medan meninggalkan pertempuran dan sibuk mengumpulkan harta rampasan. Sedangkan yang di atas gunung melanggar perintah Nabi dan perintah komandan mereka, Abdullah bin Jubair. Mereka meninggalkan posisi semula dan ikut sibuk mengumpulkan harta rampasan. Pada situasi yang demikian itu, Khalid bin al-Walid yang ketika itu belum masuk Islam mengambil kesempatan. Bersama pasukan berkudanya menyambar dari arah belakang. Memanfaatkan celah yang ditinggalkan oleh pasukan pemanah. Diapun akhirnya mampu membalik kemenangan menjadi di pihak pasukan Musyrikin. Di pihak pasukan Muslimin sebanyak tujuh puluh orang tentara gugur mati syahid. Perang Uhud merupakan pelajaran pahit bagi kaum Muslimin. Allah mengingatkan keteledoran mereka ini dengan menurunkan lebih dari enam puluh ayat di surah Ali Imran. Dia menjelaskan bahwa sebab utama kekalahan mereka adalah tidak menaati perintah Rasul dan terlalu rakus dalam mengumpulkan harta rampasan. --------------------------------------------- Perang Ahzab (5 H.) Setelah Nabi saw. hijrah ke Medinah, kaum Yahudi merasa dengki dan merayu kaum Quraisy beserta para sekutunya untuk memerangi kaum Muslimin. Untuk kepentingan itu, berangkatlah delegasi yang dipimpin oleh Huyai bin Abi Ahthab ke Mekah. Sesampainya di sana mereka mengadakan perundingan dengan kaum Quraisy dan berjanji akan membantu mereka dalam memerangi kaum Muslimin. Juga mengatakan, bahwa mereka telah mengadakan kesepakatan dengan Yahudi Bani Quraizah yang masih tinggal di Medinah untuk bergabung dengan mereka jika penyerbuan kepada kaum Muslimin dilakukan. Kaum Quraisy menerima tawaran itu. Delegasi kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kabilah Ghathafan dan Bani Asad. Mereka melakukan hal yang sama terhadap kedua kabilah terakhir ini. Dan di akhir safarinya, delegasi Yahudi tersebut berhasil menghimpun pasukan sebesar sepuluh ribu tentara yang berasal dari suku Quraisy dan sekutu-sekutunya, Ghathafan, dan Bani Quraizah. Mereka telah siaga untuk menyerbu Medinah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriah. Pada saat hal itu sampai kepada Rasulullah saw. beliau langsung mengumpulkan para pemuka sahabat untuk meminta pendapat mereka. Mereka berpendapat, karena banyaknya jumlah pasukan musuh, sebaiknya kaum Muslimin bertahan saja di dalam kota Medinah. Dan untuk itu perlu disiapkan persedian hidup dalam kepungan yang panjang. Pada saat itu Salman al-Farisi memikirkan suatu siasat yang belum biasa digunakan dalam tradisi peperangan Arab. Yaitu dengan menggali parit di sebelah barat laut kota Medinah untuk menahan penyerangan pasukan Ahzab (sekutu) dari arah tersebut. Adapun arah-arah lain telah terlindungi oleh hutan kurma, yang sulit ditembus oleh pasukan berkuda. Paritpun selesai digali dalam waktu seminggu. Ketika itu Nabi saw. ikut mengambil bagian bersama para sahabatnya dalam menggalinya. Dan dalam situasi yang sulit itu beliau sempat menyampaikan kabar gembira kepada kaum Muslimin tentang penaklukan Syam (Suriah), Irak, dan Yaman. Selanjutnya, pasukan sekutupun datang. Di benak mereka bukan hanya harapan kemengangan, tetapi meraka optimis akan mampu memusnahkan kaum Muslimin. Tetapi mereka kaget tidak kepalang tidak kepalang pada saat samapi di Medinah dan mendapatkan parit di depan mata mereka. Mereka belum terbisa dengan taktik perang seperti itu. Pada saat salah seorang dari mereka berusaha menyeberang parit, mati seketika itu juga. Kaum Musliminpun terlindungi oleh parit itu. Tetapi mereka tetap saja merasakan kesusahan karena panjangnya masa kepungan. Pada saat-saat susah seperti, datanglah penyelamat. Naim bin Masud, yang telah masuk Islam, tanpa diketahui oleh yang lain, dan datang bersama pasukan Sekutu sanggup untuk mengurangi penderitaan kaum Muslimin. Diapun lalu diperintahkan oleh Rasulullah untuk memecah hubungan antara pasukan sekutu dan Bani Quraizah yang telah melanggar perjanjian mereka dengan Nabi dan bergabung dengan pasukan Sekutu pada saat penyerangan. Naim berhasil dalam misinya itu. Dia berhasil menanamkan keragu-raguan ke dalam hati Bani Quraizah dan pasukan Sekutu. Dan Allahpun mengirimkan pertolongan-Nya. Dia mengirimkan angin kencang yang merobohkan tenda-tenda dan memadamkan tungku-tungku mereka. Atas kehendak-Nya keadaanpun kemudian berbalik menjadi ramah kepada kaum Muslimin. Melihat hal itu Abu Sufyan, Panglima pasukan Ahzab pada saat itu, melihat tidak ada gunanya lagi berdiam lebih lama di situ. Dia memerintahkan pasukannya untuk pulang. Merekapun pulang semuanya. Atas kejadian itu Nabi berkomentar, “Sekarang kita yang memerangi dan bukan mereka.” --------------------------------- Perang Hunain (8 H.) Setelah pembebasan kota Mekah sebuah berita sampai kepada Nabi saw. bahwa kabilah Hawazin dan Tsaqif telah berkumpul di lembah Hunain untuk memerangi kaum Muslimin. Nabi lalu memerintahkan pasukannya untuk bersiap-siap menghadapi mereka pada bulan Syawal tahun 8 H. Setelah mendapat tambahan dari penduduk Mekah yang bergabung, jumlah pasukan Muslimin sebanyak dua belas ribu orang tentara. Selanjutnya, pasukan itu bertolak menuju lembah Hunain. Sesampainya di sana mereka dikejutkan oleh pasukan Hawazin dan Tsaqif yang berada di lembah-lembah dan gunung-gunung. Hampir saja mereka dapat mengalahkan pasukan Muslimin. Sebagian pasukan Muslimin lari karena keterkejutan itu. Hanya sedikit, sekitar sepuluh orang saja, yang menetap bersama Nabi. Dengan suara tinggi Nabi berseru kepada kaum Muslimin, “Aku Nabi, bukan kebohongan, aku putra Abdul Muthallib.” Melihat keteguhan dan keberanian Nabi, kaum Muslimin kembali menyatu di belakang Nabi. Selanjutnya, mereka melancarkan serangan dahsyat dan berakhir dengan kemenangan. Berhasil membunuh tentara musuh dalam jumlah besar, menawan sekitar enam ribu orang, dan mendapatkan banyak harta rampasan. Perlu kita catat bahwa sebab kekalahan yang hampir menimpa kaum Muslimin adalah kesilauan mereka terhadap jumlah mereka yang banyak. Mereka mengatakan, “Pada hari ini kita tidak mungkin dikalahkan oleh pasukan yang sedikit.” Maka Allah hendak memberikan pelajaran kepada mereka bahwa jumlah yang banyak saja belum cukup, tetapi harus ada pertolongan Allah. ------------------------ ------- " No Matter How Your Heart is Grieving...if You Keep On Believing...The Dream That You Wish Will Come True..." Do The Best, And Let God Do The Rest .

Thursday, October 13, 2011

Things are to be used but people are to be loved.

While a man was polishing his new car, his 4 yrs.old son pick up a stone and scratched lines on the side of the car..In anger,the man took the child's hand and hit it many times, not realizing he was using a wrench.At the hospital, the child lost all his fingers due to multiple fractures.When the child saw his father.. with paint full eyes he asked" Dad when will my fingers grow back?". The man was so hurt and speechless; he went back to his car and kick it a lot of times.Devastated by his own actions...sitting in front of the car he looked at the scratches; The child had written " LOVE YOU DAD". The next day the man committed suicide. Anger and love have no limits; Choose the love to have beautiful, lovely life.. Things are to be used and people are to be loved but the problem in today's world is that.people are used and things are loved. Let's be careful to keep this thought in mind;
Things are to be used but people are to be loved. .--.